SISTEM EKONOMI
A. Sistem
Ekonomi Sosialis
Sosialis adalah suatu
sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap
orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan
pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata
kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik,
telekomunikasi, gas lng, dan lain sebagainya.
Sistem ekonomi sosialis
adalah suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang bertujuan untuk
memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas
demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih
baik daripada yang kini berlaku sebagaimana yang diharapkan.
Sistem Sosialis (
Socialist Economy) berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin
tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya,
penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian
besar merupakan kepemilikan sosial.
Prinsip Dasar Ekonomi
Sosialis
·
Pemilikan harta oleh negara
·
Kesamaan ekonomi
·
Disiplin Politik
Ciri-ciri Ekonomi
Sosialis:
·
Lebih mengutamakan kebersamaan
(kolektivisme).
·
Peran pemerintah sangat kuat
·
Sifat manusia ditentukan oleh pola
produksi
B. Sistem
Ekonomi Kapitalis
Kapitalisme adalah
sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi baang, manjual
barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah
bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan
kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut
campur dalam ekonomi.
Dalam perekonomian kapitalis
setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua
orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua
orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan
berbagai cara.
Ciri-ciri sistem
ekonomi Kapitalis :
·
Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
·
Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
· Manusia dipandang sebagai mahluk
homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri
·
Paham individualisme didasarkan
materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme)
C. Sistem
Ekonomi Islam
M.A.
Manan (1992:19) di dalam bukunya yang berjudul “Teori dan Praktik Ekonomi
Islam” menyatakan bahwa ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam.
Sementara itu, H. Halide berpendapat bahwa yang di maksud dengan ekonomi islam
ialah kumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang dii simpulkan dari Al-Qur’an dan
sunnah yang ada hubungannya dengan urusan ekonomi (dalam Daud Ali, 1988:3).
Sistem
ekonomi islam adalah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang di simpulkan dari
Al-Qur’an dan sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian yang di dirikan atas
landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan masa.
Prinsip-Prinsip Ekonomi
Islam:
· Berbagai sumber daya dipandang sebagai
pemberian atau titipan dari Allah swt kepada manusia.
·
Islam mengakui pemilikan pribadi dalam
batas-batas tertentu.
·
Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam
adalah kerja sama.
· Ekonomi Islam menolak terjadinya
akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja.
· Ekonomi Islam menjamin pemilikan
masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
·
Seorang mulsim harus takut kepada Allah
swt dan hari penentuan di akhirat nanti.
·
Zakat harus dibayarkan atas kekayaan
yang telah memenuhi batas (nisab)
·
Islam melarang riba dalam segala bentuk.
Ciri-ciri Ekonomi
Islam:
· Aqidah sebagai substansi (inti) yang
menggerakkan dan mengarahhkan kegiatan ekonomi
·
Syari’ah sebagai batasan untuk
memformulasi keputusan ekonomi
·
Akhlak berfungsi sebagai parameter dalam
proses optimalisasi kegiatan ekonomi
Perbedaan Konsep
Ekonomi Kapitalis, Islam dan Sosialis
Konsep
|
Kapitalis
|
Islam
|
Sosialis
|
Sumber
kekayaan
|
Sumber
kekayaan sangat langka( scarcity of resources)
|
Sumber
Kekayaan alam semesta dari ALLAH SWT
|
Sumber
kekayaan sangat langka( scarcity of resources)
|
Kepemilikan
|
Setiap
pribadi di bebaskan untuk memiliki semua kekayaan yang di peroleh nya
|
Sumber
kekayayan yang kita miliki adalah titipan dari ALLAH SWT
|
Sumber
kekayaan di dapat dari pemberdayaan tenaga kerja (buruh)
|
Tujuan
Gaya hidup perorangan
|
Kepuasan
pribadi
|
Untuk
mencapai ke makmuran/sucess (Al-Falah), di dunia dan akhirat
|
Ke
setaraan penghasilan di antara kaum buruh
|
Tabel di atas
menerangkan 3 konsep sistem per ekonomian yaitu: Kapitalis, Islam dan Sosialis.
Konsep
dari ekonomi kapitalis di mana sumber kekayaan itu sangat langka dan harus di
peroleh dengan cara bekerja keras di mana setiap pribadi boleh memiliki
kekayaan yang tiada batas, untuk mencapai tujuan hidup nya. Dalam sistim
ekonomi kapitalis perusahaan di miliki oleh perorangan. Terjadi nya pasar
(market) dan terjadinya demand and supply adalah ciri khas dari ekonomi
kapitalis. Keputusan yang diambil atas isu yang terjadi seputar masalah ekonomi
sumbernya adalah dari kalangan kelas bawah yang membawa masalah tersebut ke
level yang lebih atas.
Sementara
Islam mempunyai suatu konsep yang berbeda mengenai kekayaan, semua kekayaan di
dunia adalah milik dari Allah SWT yang dititipkan kepada kita, dan kekayaan
yang kita miliki harus di peroleh dengan cara yang halal, untuk mencapai
Al-falah (makmur dan success) dan Sa’ada Haqiqiyah (kebahagian yang abadi
baik di dunia dan akhirat. Dalam Islam yang ingin punya property atau
perusahaan harus mendapat kan nya dengan usaha yang keras untuk mencapai
yang nama nya Islamic Legal Maxim, yaitu mencari keuntungan yang sebanyak
banyak nya yang sesuai dengan ketentuan dari prinsip prinsip syariah. Yang
sangat penting dalam transaksi Ekonomi Islam adalah tidak ada nya unsur
Riba (interest) Maisir (judi) dan Gharar (ke tidak pastian).
Lain
halnya dengan konsep ekonomi sosialis, di mana sumber kekayaan itu sangat
langka dan harus di peroleh lewat pemberdayaan tenaga kerja (buruh), di semua
bidang, pertambangan, pertanian, dan lainnya. Dalam sistem Sosialis, semua
Bidang usaha dimiliki dan diproduksi oleh Negara. Tidak terciptanya
market (pasar) dan tidak terjadinya supply dan demand, karena Negara yang
menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara merata. Perumusan masalah
dan keputusan di tangani langsung oleh negara.
Sumber :
0 komentar